Malam Readers,
Malam ini saya coba sajikan my writing about communication. That’s simply talk ya, but some people don’t know about the art of communication. Maybe saya rasa background sales dan marketing pastinya harus mahir dalam memainkan hal ini. Mau ga mau suka ga suka if we want something from someone even help or more we must to be a good communicator. We flashback to kuis di tahuan 2000an bernama “Komunikata” kuis itu simpelnya adalah gimana menyampaikan kata dari pemain satu sampai ke pemain ke 5 harus tetap sama, tapi selalu ada standar devasi dalam penyampaian tersebut sehingga ga semudah itu untuk jadi good communicator (apalagi karakter orang Indonesia yang hobi nambah bumbu, misalnya berita di orang nomer satu ubi, nantinya berita di orang nomer 6 or 7 udah berubah jadi kolak ubi sehingga amat sangat lezat untuk dinikmati bersama….nyam nyam).
Kuis
KOMUNIKATA
Some people lahir emang buat jago speak speak ke orang lain, some
people lain ga begitu mahir dalam memainkannya tapi bukan berarti selamanya
mereka terjebak dalam situasi tersebut asalkan mereka banyak berlatih terutama
dapat mentor yang tepat or punya someone untuk membuat mereka lebih baik some
people ini bakal bisa berada pada tahap some people yang lain.
Based on KBBI, komunikasi sendiri memiliki definisi pengiriman dan
penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang
dimaksud dapat dipahami. Berangkat dari arti komunikasi berarti bisa kita
simpulken bahwa yang terlibat minimal itu ada dua orang dan harus ada
pengiriman serta penyampaian pesan yang dapat dipahami. At means kalo kita ga
bisa buat orang lain faham maka pesan or beritanya ga akan sampai dan akan ada
penyimpangan atau misinformasi dalah hal tersebut.
Stand
up meeting
Nah udah faham kan konsep komunikasi. Kita ke konsep manusianya,
dalam sebuah penelitian (gue lupa penelitian siapa dulu pernah baca) bahwa
sebenernya orang atau people itu peduli 7 % pada topik pembicaraan, 37 % pada
nada atau intonasi bicara dan most people care about who people deliver the
communication (56%). Based from this research kita tuh sebenernya lebih peduli
sama siapa si yang ngobrol sama kita, oleh karena itu sales sales kebanyakan
cewe, make up tebel, dan berbaju terbuka (sorry dear I cannot interested and
trust sales). Coba kita gali lagi nih based on penelitian tadi kalau misalnya
ada orang tiba-tiba datang marah dan dengan voice tinggi dia bilang sesuatu
yang ad akita ga kebawa emosi juga menghadapi dia (jadi better kalau kesel datang
baik-baik dan kalau mau marah juga marah yang bagus yes). Or another case
dimana kita ngobrol sama orang yang kita sukai tentunya bahasanya bakal dibikin
halus dibuat semenarik mungkin, yang biasa maunya to the point eh terkadang
nanya ked oi “kabar kamu gimana hari ini?” or “kamu kok keliatannya beda hari
ini ya?” wkwkwk (secara serius gue juga pernah ngalamin hal ini).
Okey maybe cukup dulu ya tulisan singkatnya. Singkat ga masalah yang
penting memiliki bobot yang bagus dan memiliki kesan yang mendalam serta
pastinya konsisten dalam menyalurkan hobi. Happy weekend ya. Keep writing and
reading ya.
Regards &
Cheers,
E

please tell me more about the art of communication , how to make people interesting to talk with us , how to make confident in communcation if we doesn't have good looking as you say people interisting to who deliver the communication .
BalasHapus